EDUKASI DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PENURUNAN STUNTING

    Martaulina Sinaga, Mastaida Tambun, Elvida Sulistiana, Marco VB Sihombing, Sara Widora Purba,

Abstract

Stunting adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3 SDĀ  (severely stunted). Hasil prediksi Balita stunting di Provinsi Sumatera utara tahun 2020 sebesar 28,7%, hal ini menjadi tantangan dalam melaksanakan kegiatan yang berkontribusi terhadap pencapaian target pencegahan stunting dikarenakan pandemic yang menyebabkan terjadinya gangguan layanan gizi terutama di fasilitas pelayanan Kesehatan dan Posyandu karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Jumlah kasus di Kota Medan pada tahun 2020 sebanyak 491 dan terjadi penurunan di tahun 2021 menjadi 393 kasus. Tujuan pengabdian yang dilakukan untuk memberikan edukasi kepada ibu/keluarga yang di Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli Kota Medan. Hasil pengabdian diperoleh data Balita yang mengalami stunting yang terbanyak pada usia 25-60 bulan dengan jumlah 50 responden (80,6%), jenis kelamin perempuan sebanyak 33 responden (53,2%), Panjang badan per umur pada ketegori pendek sebanyak 29 responden (62,9%) dan status gizi yang terbanyak adalah status gizi sangat kurang dengan jumlah 26 responden (42%). Dan kareakteristik keluarga yang memiliki balita stunting yaitu penghasilan keluarga dalam kategori rendah sebanyak 51 responden (80,6%), pemilik Jaminan Kesehatan Nasional dalam status tidak ada sebanyak 49 responden (79%), keadaan rumah sehat sebanyak 48 responden (32,3%) dan sanitasi bersih sebanyak 50 responden (80,6%). Pengetahuan keluarga sebelum dilakukan edukasi mayoritas kurang sebanyak 38 responden (61,3%) dan sesudah dilakukan edukasi keluarga memiliki pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (45,2%). Intervensi pemberdayaan keluarga melalui edukasi dapat menurunkan stunting.

Full Text:
Section
Kesehatan